Berdebat dengan Anggota Tubuh Sendiri
Mudah-mudahan posting saya ini dapat memberi pelajaran bagi kita semua dan melakukan hal-hal yang terbaik mulai dari sekarang
selamat membaca....
Dalam Shahih-nya Imam Muslim
meriwayatkan sebuah hadas dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id. Keduanya berkata,
Rasulullah saw. bersabda, “Seorang hamba dihadapkan kepada Allah. Lalu, Allah
berfirman, ‘Wahai hamba, bukankah aku telah memuliakanmu, melimpahkan nikmat
kepadamu, menikahkanmu, menundukkan kuda dan unta untuk kendaraanmu, serta aku
telah menjadikanmu pemimpin yang ditaati dan disegani kaumku?’
‘Betul, ya
Allah.’
‘Apakah kamu
yakin akan bertemu dengan-Ku?’
‘Tidak.’
‘Sesungguhnya
aku telah melupakanmu, sebagaimana kamu melupakan-Ku saat ini.’
Kemudian, hamba
kedua dihadapkan. Pertanyaan dan jawaban yang diajukan sama seperti hamba
pertama. Lalu hamba ketiga dihadapkan, dan pertanyaan dan jawaban sama seperti
hamba pertama dan kedua.
Si hamba ketiga
berkata, ‘Aku beriman kepada kitab-Mu, kitab-kitab-Mu, juga kepada rasul-Mu.
Aku juga melakukan shalat, puasa dan sedekah serta memperbanyak kebaikan yang
aku mampu.’
‘Tidakkah Aku
memberikan sanksi untukmu?’
Lalu, Allah mengunci
mulutnya, pahanya diperintah bicara, ‘Berbicaralah kamu!’
Dan, pahanya,
tulang, dan seluruh anggota tubuhnya menceritakan amal perbuatan dengan jujur,
apa adanya. Mereka membantah dan tak sesuai dengan pengakuan hamba tadi. Hamba
itu orang munafik. Itulah yang menyebabkan dia sangat dibenci.
Masih dalam
kitab yang sama, Imam Muslim juga meriwayatkan hadis sahih dari Anas ibn Malik.
Suatu saat kami berada di samping Rasulullah saw., dan tiba-tiba beliau
tertawa.
“Tahukah kalian
apa yang membuatku barusan tertawa?” tanya Rasulullah.
“Allah dan
Rasul-Nya lebih mengetahui,” jawab kami.
“Seseorang
hamba berbicara kepada Allah, ‘Ya Allah, apakah Engkau tak akan membebaskan aku
dari perbuatan jahat aku?’
‘Ya, aku tidak
akan membebaskan kamu,’ Allah menjawab.
‘Kalau
demikian, aku tak bisa dinyatakan bersalah kecuali jika ada saksi bahwa aku
memang berbuat salah,’ kata hamba itu.
‘Cukup dirimu
sendiri yang akan menjadi saksinya, juga para malaikat yang menyaksikannya.’
Lalu, Allah
mengunci mulut hamba itu. Seluruh anggota tubuh lainnya diperintahkan,
‘Bicaralah kalian!’ Maka, seluruh anggota tubuhnya berbicara, menceritakan
perbuatan si hamba tersebut dengan jujur.
Kepada seluruh
anggota tubuhnya, hamba itu berkata, ‘Menjauhlah kalian, kurang ajar kalian
semua. Padahal, saat ini aku sedang berjuang menyelamatkan kalian semua juga.’
No comments:
Post a Comment