Thursday 30 May 2013

Berdebat dengan Anggota Tubuh Sendiri

Mudah-mudahan posting saya ini dapat memberi pelajaran bagi kita semua dan melakukan hal-hal yang terbaik mulai dari sekarang

selamat membaca....

Dalam Shahih-nya Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadas dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id. Keduanya berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Seorang hamba dihadapkan kepada Allah. Lalu, Allah berfirman, ‘Wahai hamba, bukankah aku telah memuliakanmu, melimpahkan nikmat kepadamu, menikahkanmu, menundukkan kuda dan unta untuk kendaraanmu, serta aku telah menjadikanmu pemimpin yang ditaati dan disegani kaumku?’

‘Betul, ya Allah.’

‘Apakah kamu yakin akan bertemu dengan-Ku?’

‘Tidak.’

‘Sesungguhnya aku telah melupakanmu, sebagaimana kamu melupakan-Ku saat ini.’

Kemudian, hamba kedua dihadapkan. Pertanyaan dan jawaban yang diajukan sama seperti hamba pertama. Lalu hamba ketiga dihadapkan, dan pertanyaan dan jawaban sama seperti hamba pertama dan kedua.

Si hamba ketiga berkata, ‘Aku beriman kepada kitab-Mu, kitab-kitab-Mu, juga kepada rasul-Mu. Aku juga melakukan shalat, puasa dan sedekah serta memperbanyak kebaikan yang aku mampu.’

‘Tidakkah Aku memberikan sanksi untukmu?’

Lalu, Allah mengunci mulutnya, pahanya diperintah bicara, ‘Berbicaralah kamu!’

Dan, pahanya, tulang, dan seluruh anggota tubuhnya menceritakan amal perbuatan dengan jujur, apa adanya. Mereka membantah dan tak sesuai dengan pengakuan hamba tadi. Hamba itu orang munafik. Itulah yang menyebabkan dia sangat dibenci.

Masih dalam kitab yang sama, Imam Muslim juga meriwayatkan hadis sahih dari Anas ibn Malik. Suatu saat kami berada di samping Rasulullah saw., dan tiba-tiba beliau tertawa.

“Tahukah kalian apa yang membuatku barusan tertawa?” tanya Rasulullah.

“Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui,” jawab kami.

“Seseorang hamba berbicara kepada Allah, ‘Ya Allah, apakah Engkau tak akan membebaskan aku dari perbuatan jahat aku?’

‘Ya, aku tidak akan membebaskan kamu,’ Allah menjawab.

‘Kalau demikian, aku tak bisa dinyatakan bersalah kecuali jika ada saksi bahwa aku memang berbuat salah,’ kata hamba itu.

‘Cukup dirimu sendiri yang akan menjadi saksinya, juga para malaikat yang menyaksikannya.’

Lalu, Allah mengunci mulut hamba itu. Seluruh anggota tubuh lainnya diperintahkan, ‘Bicaralah kalian!’ Maka, seluruh anggota tubuhnya berbicara, menceritakan perbuatan si hamba tersebut dengan jujur.

Kepada seluruh anggota tubuhnya, hamba itu berkata, ‘Menjauhlah kalian, kurang ajar kalian semua. Padahal, saat ini aku sedang berjuang menyelamatkan kalian semua juga.’

No comments:

Post a Comment